

Di era persaingan yang semakin ketat, wisatawan tidak lagi hanya mencari destinasi yang indah atau terkenal. Namun mereka mencari pengalaman, makna, dan cerita untuk mengenal sejarah, budaya, tradisi, dan kehidupan masyarakat setempat.
Hal inilah yang mendorong Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan Bimbingan Teknis Story Telling bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di 13 kabupaten/kota, dimana pada kesempatan ini menyasar sejumlah Pokdarwis di Kabupaten Tanah Bumbu, Rabu (18/6/2025).
Kepala Dispar Kalsel, Muhammad Syarifuddin diwakili Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Mugeni mengatakan, pihaknya tidak pernah berhenti untuk meningkatkan kapasitas SDM Pokdarwis di kabupaten/kota. Peningkatan ini dibutuhkan agar memudahkan mereka dalam menjual destinasi wisata dan potensi ekonomi kreatif yang ada disana.
“Kemampuan story telling atau bercerita memiliki peran penting untuk membantu mengembangkan destinasi wisata di daerah. Lewat Bimtek ini kami ingin rekan Pokdarwis ini bisa menjual cerita, sehingga bisa membuat wisatawan merasa kangen dan bebagi degan keluarga atau rekannya yang lain, dan mereka akan berkunjung kembali,” kata Mugeni.
Dia menilai bahwa dengan kemampuan bercerita yang baik, Pokdarwis tidak hanya menjual destinasi sebagai tempat, tetapi juga sebagai pengalaman yang mengesankan.
Dalam bercerita lanjut Mugeni, Pokdarwis bisa memanfaatkan berbagai media termasuk media digital untuk menyampaikan cerita agar lebih menarik lagi.
“Cerita yang disampaikan dengan baik mampu menghidupkan kembali nilai-nilai lokal, meningkatkan daya tarik destinasi, dan menciptakan ikatan emosional dengan wisatawan” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata Tanah Bumbu, Noryana mengapresiasi Bimtek yang dilaksanakan oleh Dispar Kalsel.
Dia mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia pariwisata dalam menyampaikan cerita yang hidup di balik setiap destinasi unggulan yang dimiliki.
Kalimantan Selatan sendiri dikenal memiliki kekayaan budaya, sejarah, alam, serta kearifan lokal yang luar biasa, yang mana ini perlu dikemas dengan cara yang menarik dan menyentuh hati wisatawan.
“Storytelling bukan sekadar narasi, tapi jembatan emosional antara pengunjung dan pengalaman wisata yang mendalam, otentik, dan tak terlupakan. Disinilah pentingnya kemampuan bercerita, untuk menghidupkan identitas destinasi dan meningkatkan daya saing pariwisata kita di tingkat nasional maupun global” jelasnya.
Dia berharap melalui bimtek ini, para peserta dapat menggali potensi lokal, memahami teknik storytelling yang efektif, serta mampu mengemasnya dalam berbagai media dan platform yang relevan dengan tren saat ini. MC Kalsel/Jml
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id