BATULICIN, faktakalsel.com – Pondok Pesantren Asy Syafi’iyah Center, Desa Pacakan, Kecamatan Kusan Hulu, resmi Lauching Program Pembinaan dan Pengembangan Seni Baca Al-Qur’an melalui Tilawah Full Day. Sabtu (19/7/2025).
Kegiatan yang digelar di ruang kelas ponpes tersebut diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan berlangsung penuh khidmat.
Program ini diinisiasi oleh Ustaz Dr. Rusdiansyah AS, M.Pd.I, selaku Direktur Yu Mengaji Center, dan didukung penuh oleh Ustaz Amrullah Misdar sebagai pembina. Acara turut dihadiri sejumlah tokoh penting seperti Camat Kusan Hulu Salafuddin, S.Ag, MM, Kapolsek, Danramil, Kepala KUA Kusan Hulu, Ketua MUI, anggota DPRD Tanah Bumbu Makhruri, dan sesepuh Desa Pacakan H. Abdul Jabar yang juga pengurus LPTQ Tanah Bumbu.
Kepala Desa Pacakan, H. Supiyani dalam sambutannya menyatakan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan Al-Qur’an di desanya. Ia menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendukung anak-anak mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an.
“Ilmu itu harus dikejar, ilmu itu harus didatangi. Kami ingin anak-anak di Pacakan menjadi generasi Qur’ani yang tidak hanya bisa membaca, tapi juga mencintai Al-Qur’an,” ujarnya.
Program ini akan berlangsung selama 4 bulan dengan total 16 kali pertemuan. Biasanya dalam dua bulan santri sudah menguasainya dan hasilnya sudah terbukti. Bahkan, Pacakan sudah melahirkan qari-qariah yang berprestasi di tingkat nasional hingga internasional, termasuk putri dari H. Abdul Jabar.
Camat Kusan Hulu, Salafuddin, mengungkapkan apresiasinya atas langkah visioner Desa Pacakan.
“Ini adalah kebanggaan bagi Kecamatan Kusan Hulu dan Tanah Bumbu. Kades Pacakan sudah memikirkan masa depan anak-anak lewat Al-Qur’an. Mari kita sukseskan bersama program ini,” katanya.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Tanah Bumbu, Makhruri, yang juga hadir sebagai pembina pusat pengembangan seni baca Al-Qur’an, menceritakan kisah perjuangannya dalam dunia pendidikan. Ia bahkan rela menyerahkan gaji dan mendanai puluhan anak asuh demi keberlangsungan pendidikan mereka.
“Pendidikan gratis bukan satu-satunya solusi. Kuncinya adalah kemauan kuat dari orang tua dan anak-anak untuk maju. Dengan keikhlasan, akan hadir keberkahan,” ujar Makhruri penuh semangat.
berharap para santri yang mengikuti kegiatan tilawah, dapat lebih meningkatkan kemampuan seni membaca al-qur’an, termasuk pemahamannya terhadap bacaan al-qur’an, ujarnya
Acara ditutup dengan penyematan pin peserta oleh Makhruri sebagai tanda dimulainya kegiatan secara resmi, dan doa penutup yang dipimpin oleh pimpinan Ponpes Asy Syafi’iyah, Ustaz Syarifuddin.
Program ini diyakini akan menjadi tonggak penting dalam mencetak generasi cinta Al-Qur’an yang unggul, tangguh, dan siap bersaing di berbagai tingkatan.