

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap transformasi kelembagaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIE Indonesia) menjadi Institut Bisnis dan Teknologi Kalimantan (IBITEK).
Transformasi ini secara resmi berlangsung pada 17 Oktober 2024 lalu dan pada kali ini dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) Visi dan Misi serta Workshop Kurikulum yang digelar sebagai bagian dari langkah awal penyesuaian sistem pendidikan agar lebih selaras dengan kebutuhan zaman dan tantangan pembangunan daerah.
Pemprov Kalsel dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Hadeli Rosyaidi, hadir mewakili Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin.
Dalam sambutannya, Hadeli menyampaikan bahwa perubahan nama dan bentuk kelembagaan dari STIE Indonesia menjadi IBITEK merupakan langkah besar dan strategis. Tidak hanya sebagai penguatan identitas kelembagaan, tetapi juga sebagai bentuk kesiapan institusi pendidikan tinggi untuk mengambil peran lebih besar dalam mencetak sumber daya manusia unggul di bidang bisnis dan teknologi, dua sektor yang menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi masa depan.
“Kalimantan Selatan membutuhkan SDM yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap perubahan dunia kerja. Perubahan kelembagaan ini harus dibarengi dengan pembaharuan kurikulum yang lebih progresif, kontekstual, dan relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Karena itu, Pemprov sangat mengapresiasi pelaksanaan FGD dan workshop ini,” kata Hadeli, Banjarmasin, Senin (23/6/2025).
Lebih lanjut Hadeli menyampaikan bahwa peran pendidikan tinggi dalam pembangunan daerah sangatlah vital. Oleh sebab itu, Pemprov terus mendorong agar setiap institusi pendidikan dapat secara proaktif menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, termasuk dalam memanfaatkan potensi teknologi digital dan inovasi yang terus berkembang.
“Gubernur Kalsel berpesan bahwa lulusan-lulusan perguruan tinggi kita harus menjadi problem solver, menjadi penggerak, dan tidak hanya menjadi pencari kerja tetapi juga pencipta lapangan kerja. Oleh karena itu, penyusunan kurikulum di IBITEK ini harus dirancang secara holistik dan berpihak pada kebutuhan nyata masyarakat dan daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor IBITEK, Yanuar Bachtiar, menjelaskan bahwa perubahan bentuk menjadi Institut Bisnis dan Teknologi Kalimantan merupakan momentum penting bagi pihaknya untuk melakukan pembenahan menyeluruh, termasuk pada aspek kurikulum.
“Kami menyadari bahwa tantangan dunia pendidikan saat ini sangat dinamis. Karena itu, sebagai institusi pendidikan tinggi, kami harus terus berbenah. Transformasi menjadi IBITEK menjadi tonggak sejarah sekaligus tantangan untuk bisa lebih berkontribusi dalam membangun Kalimantan Selatan yang lebih maju,” ungkap Yanuar.
Ia menegaskan bahwa kurikulum yang sedang disusun saat ini diharapkan mampu membentuk lulusan yang tidak hanya memiliki kemampuan akademik, tetapi juga memiliki keahlian praktis dan karakter kepemimpinan yang kuat.
“Kurikulum baru ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan zaman, termasuk digitalisasi, kewirausahaan, dan penguatan karakter. Kita ingin lulusan IBITEK nantinya menjadi pelaku-pelaku perubahan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Dengan pelaksanaan kegiatan ini, IBITEK menegaskan komitmennya untuk menjadi institusi pendidikan tinggi unggulan di Kalimantan Selatan yang mampu mencetak lulusan-lulusan berkualitas, berdaya saing tinggi, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah dan bangsa. MC Kalsel/Rns
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id