



Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Tahun 2025 di Kota Banjarmasin, Sabtu (5/7/2025).
Agenda tahunan ini menjadi ajang strategis bagi IPSI Kalsel dalam memperkuat sinergi organisasi serta merancang program pembinaan atlet dan pengembangan infrastruktur pencak silat di wilayah tersebut.
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar IPSI (PB IPSI), Laksda TNI (Purn) Dr. Djajeng Tirto, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menekankan pentingnya kolaborasi antara IPSI dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), serta seluruh pengurus IPSI dari 13 kabupaten/kota se-Kalsel.
“Dengan kerja sama yang baik, kita dapat membentuk satu kesatuan yang solid dalam pembinaan, sehingga mampu melahirkan pesilat-pesilat terbaik dari Kalsel yang bisa bersaing dan menjadi juara di PON,” ujarnya.
Djajeng menyampaikan bahwa Kalsel memiliki potensi besar dalam cabang olahraga pencak silat, yang terbukti dengan raihan medali emas pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) sebelumnya. Menurutnya, potensi tersebut perlu terus dikembangkan, terutama melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, baik atlet maupun pelatih.
Dalam kesempatan tersebut, Djajeng juga menyambut baik rencana IPSI Kalsel untuk membangun padepokan sebagai pusat latihan pencak silat. Ia menuturkan bahwa dalam Musyawarah Nasional PB IPSI empat tahun lalu, Ketua Umum Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa setiap provinsi diharapkan memiliki padepokan sendiri.
“Tidak harus mahal atau berada di tengah kota. Di pinggir kota pun tak masalah, yang penting fungsional dan bisa menjadi pusat pembinaan. Kami dari PB IPSI mendukung penuh. Silakan ajukan proposal ke PB IPSI, mungkin bisa kami bantu dari segi pendanaan, meskipun tidak sepenuhnya,” jelasnya.
Selain Rakerprov, Djajeng juga mengapresiasi pelaksanaan Kejuaraan Terbuka antarperguruan tingkat usia dini, pra-remaja, dan remaja se-Kalsel yang digelar di GOR Hasanuddin HM. Ia menilai ajang tersebut sangat penting sebagai wadah regenerasi atlet dan untuk menumbuhkan semangat kompetisi di kalangan pesilat muda.
“Ini sangat bagus. Pencak silat adalah olahraga yang mengajarkan nilai-nilai kejujuran, keberanian, menerima kekalahan, dan menjadikan kekalahan sebagai semangat untuk bangkit dan meraih kemenangan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua IPSI Kalsel, Supri Muyono, menyampaikan bahwa pembangunan padepokan merupakan kebutuhan mendesak organisasi dalam mendukung program pembinaan jangka panjang.
“Kalau kita ingin berprestasi tapi tidak punya rumah, bagaimana kita bisa memotivasi kader-kader kita? Alhamdulillah, PB IPSI mendukung penuh rencana tersebut,” ujarnya.
Supri juga memaparkan bahwa IPSI Kalsel telah menyelenggarakan berbagai kejuaraan dari tingkat usia dini hingga remaja sebagai bagian dari proses pembibitan atlet. Ia menegaskan bahwa pembinaan harus dimulai sejak dini dengan pelibatan pelatih profesional yang kompeten.
“PB IPSI siap mendukung pembinaan ini, dan tentu saja semangat dari seluruh pihak, terutama dari jajaran pengurus baru, sangat dibutuhkan,” kata Supri.
Ia juga memberikan pesan motivasi kepada jajaran pengurus baru IPSI Kalsel agar tidak takut bermimpi dan memiliki visi besar.
“Pengurus baru jangan takut untuk bermimpi dan bercita-cita. Mimpi itu harus dimonitor, dievaluasi, dan terus diperjuangkan agar bisa tercapai,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id