RSUD Ulin Banjarmasin mendapat kunjungan istimewa dari tim Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam rangka evaluasi program nasional Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berat (ILI SARI) di Aula Lantai 7 Gedung Ulin Tower, Banjarmasin, Selasa (27/5/2025).
Kunjungan ini menjadi bagian dari proses assessment menyeluruh atas pelaksanaan program ILI SARI di rumah sakit rujukan tipe A ini.
Rombongan Kemenkes RI disambut hangat oleh Wakil Direktur Non Medik, Hukum, dan Diklat RSUD Ulin, Rusma Khazari, mewakili Direktur RSUD Ulin, Diauddin.
“Program ini sangat penting, karena menyangkut deteksi dan respon cepat terhadap penyakit saluran pernapasan yang mematikan. Kami berharap seluruh tim di RSUD Ulin bisa menjalankan program ini secara optimal dan sesuai standar nasional,” ujar Rusma.
Pihak Kemenkes mengakui bahwa jumlah sampel ILI SARI yang dikumpulkan di RSUD Ulin sejauh ini masih belum mencapai target yang ditetapkan, yaitu 70 sampel. Meski demikian, RSUD Ulin tetap menjadi garda terdepan dalam program ini, mengingat statusnya sebagai rumah sakit rujukan utama di Kalimantan Selatan.
Untuk memperkuat implementasi, Kemenkes RI juga berencana menggandeng rumah sakit kabupaten/kota sebagai mitra pengumpul data. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah sampel dan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang situasi ILI SARI di wilayah Kalsel.
“Penyakit saluran pernapasan akut bukan hanya sering terjadi, tapi juga termasuk dalam 10 besar penyebab kematian di Indonesia. Karena itu, program ini bukan sekadar formalitas, tapi upaya nyata menyelamatkan nyawa,” ungkapnya.
RSUD Ulin menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program kesehatan nasional, khususnya dalam penanggulangan penyakit menular yang berdampak besar terhadap masyarakat.
“Kolaborasi aktif antara rumah sakit dan Kementerian Kesehatan diharapkan menjadi langkah maju untuk kesehatan Indonesia yang lebih tangguh,” pungkasnya. MC Kalsel/tgh
sumber : diskominfomc.kalselprov.go.id
